Ketapang, MetroKalbar.com – Pada jumat 23 April 2021, Kejaksaan Negeri ( Kejari) Ketapang, Kalimantan Barat menahan oknum anggota DPRD Ketapang Periode 2019-2024
Anggota DPRD Ketapang itu berinisial LH, tersangka LH dimasukan ke mobil tahanan Kejari Ketapang dan dijobloskan ke Rutan Kelas II B Ketapang usai menjalani pemeriksaan terkait kasus korupsi penyimpangan Dana Desa (DD) di Desa Bantan Sari Tahun Anggaran 2016 dan 2017.
Kajari Ketapang melalui Kasi Intel Kejaksaan Negeri Ketapang , Agus Supriyanto menuturkan, tersangka di tahan dan di serahkan ke Rutan selama 20 hari kedepan dengan alasan guna untuk diproses penuntutan.
“Penyidik telah melakukan penahanan, tersangka sebagaimana di ketahui saat ini tersangka sebagai anggota aktiv DPRD Kabupaten Ketapang, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Desa Batang Sari, pada perbuatan yang bersangkutan dimana tersangka mengadakan mesin genset yang pada waktu itu sebelumnya sudah ada, artinya mereka tidak lagi mengeluarkan anggaran yang tidak perlu di keluarkan.” Ujar Agus, pada Jumat (23/4/21).
Selanjutnya terhadap jumlah anggaran. Agus menyebutkan, Terhadap anggaran tersebut terdapat selisih,kalau di hitung totalnya sebesar Rp.775.000.000, tapi setelah berdasarkan penghitungan selisihnya sebesar Rp.229.731.000.
Disinggung apakah tersangka mengajukan penangguhan penahanan, Agus mengakui sejauh ini, “belum ada penangguhan penahanan baik dari tersangka maupun dari penasehat hukum tersangka,”ucapnya.
Untuk diketahui atas penahanan tersebut, tersangka akan dipersangkakan dengan pasal 2,3 ,8 dan pasal 9 dengan tindak pidana korupsi.Untuk ancaman minimalnya ada ancaman 1 tahun dan 3 tahun, untuk maksimal seumur hidup.
