MetroKalbar.com, Ketapang – Salah satu warga Ketapang Darius Ivo (50) merasa kecewa lantaran tidak mendapatkan nomor antrian untuk mengikuti vaksinasi yang akan diselenggarakan oleh Satgas Covid Ketapang pada 23 dan 28 Juli 2021 mendatang.
Menurut keterangan Ivo, dia sebelumnya telah mendaftarkan dirinya untuk mengikuti vaksinasi melalui online, serta disuruh mengambil nomor antrian pada tanggal 15-16 Juli 2021.
Namun setelah dia datang ke Posko Covid yang ada di Dinas Kesehatan Ketapang, pada Jumat (16/7/2021), malah menurut pengakuan Ivo petugas di sana malah mengatakan kuota nomor antrian buat dirinya maupun masyarakat umum tidak tersedia, selain untuk kuota yang akan berpergian ke luar Ketapang.
“Mereka petugas di sana bisa memberikan vaksin asalkan bisa menunjukan kode boking perjalanan ke luar. Sementara saya inikan belum ada wacana untuk melakukan perjalanan ke luar Ketapang,” serunya kesal.
Ivo berpendapat dirinya yang berprofesi selaku pengacara tentunya bertemu dengan banyak orang dan dia mengaku semestinya wajib di vaksin mengingat umurnya yang sudah menginjak 50 tahun.
“Tentunya dengan profesi saya ini sangat beresiko, makanya saya siap untuk di vaksinasi,” papar Ivo.
“Padahal untuk kuota ini masih ada, yang kita sesalkan kok malah yang diperioritaskan untuk orang yang akan ke luar kota,” tambahnya.
Ivo mengimbau bahwa pihak Satgas Covid-19 di Ketapang dalam melaksanakan vaksinasi harusnya tidak pilih memilih dalam melaksanakan vaksinasi lantaran ditegaskan Ivo virus covid-19 ketika menyerang tidak memilih orang yang keluar kota maupun dalam kota.
Tiap Hari Selalu Ada Kematian
Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD dr. Agoesdjam Ketapang, dr. Feria Kowira mengungkapkan kasus kematian akibat Covid-19 di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang semakin melonjak. Bahkan sejak satu bulan terakhir, selalu ada kasus kematian.
“Kematian pasien Covid-19, setiap hari selalu ada,” kata dr. Feria Kowira, Jumat (16/7/2021) pagi.
Feria menjelaskan, pasien Covid-19 yang meninggal tak hanya yang memiliki penyakit penyerta, namun juga berapa kasus kematian juga menimpa pasien usia muda.
“Sekarang yang meninggal tidak hanya yang memiliki penyakit penyerta, tidak lagi yang usia lanjut, yang usia muda yang tidak ada penyakit penyerta juga ada beberapa kasus,” paparnya.
Feria menambahkan, pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD dr Agoesdjam Ketapang terus meningkat. Tak hanya di ruang isolasi, sejumlah pasien juga dirawat di tenda yang disiapkan di depan Instalasi Gawat Darurat (IGD). Rata-rata pasien memiliki gejala berat.
“BOR nya kita udah ada sekitar 85 persen, kalau dua tiga hari lalu 100 persen. Tapi ini belum termasuk pasien yang berada di tenda,” jelasnya.
Pihak rumah sakit terus mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, dengan sering mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumanan dan membatasi mobilitas.