METROKALBAR, Ketapang – Puluhan truk PT. Sinar Karya Mandiri (SKM) yang bolak balik mengangkut hasil panen buah sawit diduga telah menghancurkan ruas jalan Sungai Awan – Tanjungpura. Akibatnya jalan yang menghubungkan Desa Mayak, Tanjungpura, Ulak Medang itu menjadi sulit dilalui oleh warga.
Hal itu pun mendapatkan perhatian serius dari Rion Sardi, salah satu tokoh masyarakat di Kecamatan Muara, Kabupaten Ketapang. dirinya meminta kepada pihak perusahaan perkebunan sawit yang beroperasi di daerah itu untuk segera memperbaiki jalan yang rusak tersebut.
“Agar pihak PT. SKM dapat memperbaiki jalan dengan mempertimbangkan kualitas bukan kuantitas, jangan sampai masyarakat beramai ramai melakukan tindakan yang non koorporatif atau tidak mau bekerjasama atau bermusyawarah lagi dengan perusahaan. Contohnya bisa saja masyarakat Desa Tanjungpura yang terkenal sejak zaman kerajaan Tanjungpura mendenda adat secara melayu bagi perusahaan. Tentu ini sangat tidak diharapkan.” ujar putra kelahiran Desa Manyak yang bergelar Putra Penyangga Tanjungpura ini dengan tegas.
Menurutnya, dengan penanganan CSR perusahaan jalan ini lebih optimal, serta ke depan perusahaan dapat memperbaiki jalan dengan mengedepankan kualitas dan kerja yang profesional.
“Yakinlah, kalau jalan ini bagus, tentu masyarakat juga senang dan terbantu, begitupun sebaliknya, jalan yang dihancurkan perusahaan, akan membuat masyarakat apatis dengan perusahaan ” ujarnya
Menyikapi keinginan tokoh masyarakat tersebut, Direktur PT SKM, Kurnadi ketika dikonfirmasi mengakui, sejak bulan puasa,( Maret 2024), pihaknya sudah melakukan perbaikan di ruas jalan sei Awan – Tanjungpura yang rusak itu. Hanya saja, saat itu sempat terhenti karena musim hujan, mengakibatkan di jalan tersebut tergenang air dan banjir.
“Kalau dikerjakan saat banjir hasilnya tidak efektif, sehingga menunggu waktu jalan kering dan posisi alat berat kita standby di tempat itu. Saat ini kita lagi memperbaiki jalan yang menuju arah Tanjungpura dulu, walaupun arah jalan itu tidak dilewati mobil TBS perusahaan, tapi kami tetap perbaiki untuk kepentingan aktivitas warga sekitar.” ungkap Kurnadi saat dihubungi Metro Kalbar lewat sambungan WhatsApp, Selasa (21/05/2024).
Untuk mekanisme penimbunannya, lanjut Kusnadi, pada saat kondisi hujan, untuk lubang yang tidak terlalu lebar, kita menggunakan batu, sedangkan yang lebar menggunakan kayu bulat disusun gambangan.
“Saat ini, kondisi sudah kering, sudah bisa diperbaiki menggunakan tanah timbun yang ada. pada saat kondisi hujan menggunakan batu untuk lubang yang tidak terlalu lebar, sedangkan yang lebar menggunakan kayu bulat susun gambangan.”tuturnya.
Dia menambahkan, perbaikan ruas jalan Ini merupakan inisiatif dari pihaknya, ini salah satu upaya dalam menjalankan tanggung jawab perusahaan.
“Apa yang dilakukan ini merupakan inisiatif dari pihak perusahaan, sebagai bentuk tanggung jawab kita dengan menggunakan dana yang berasal langsung dari perusahaan, kita harapkan dengan perbaikan ini juga bisa membantu kelancaran aktivitas warga disekitar.” pungkasnya.