Ketapang, Metrokalbar.com- Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemkab. Ketapang yang bergerak dibidang pengelolaan air bersih/minum yg disebut PDAM sedikit demi sedikit mulai meranjak ke arah yang lebih baik.
Hal ini diutarakan Juta, ST selaku Plt.Direktur bisa kita lihat dari hasil audit aspek keuangan oleh akuntan publik dan aspek kinerja oleh BPKP. Berkaitan hasil audit Juta mengatakan bahwa pada tahun 2019 PDAM sudah maup laba tahun berjalan sebesar Rp.326.842.000,- dan terjadi kenaikan yang signifikan dibanding thn 2018 yang labanya sebesar Rp.56.347.000,- sedangkan dari tahun 2017 kebawah PDAM terus menerus mengalami defisit atau rugi.
Menurut Juta laba tahun berjalan ini sangatlah penting dan berarti karena akan mempengaruhi nilai opini yang sekarang opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dan juga akan mengurangi akumulasi kerugian yang sejak tahun 2017 yang lalu sebesar Rp.24,415 miliar namun mengingat tahun 2018, 2019 PDAM mendapatkan laba tahun berjalan maka akumulasi kerugian tersebut berkurang menjadi Rp.22,980 milliar.
Ini semua efek dari kerja sama yang baik mulai dari Pemerintah Daerah selaku pemilik, Dewan Pengawas, Direksi dan Pegawai. Ada beberapa strategi yang kita lakukan diantaranya optimalisasi penggunaan aset, penghematan biaya, penurunan kehilangan air, penagihan tunggakan rekening dan yang paling mempengaruhi dalam pengelolaan PDAM adalah memaksimalkan fungsi dari aset dengan melakukan penambahan pelanggan sesuai dengan ratio kapasitas bangunan produksi.
Pada tahun 2017 jumlah pelanggan perkotaan 7.668 SR, unit Kendawangan 1.581 SR, unit Tb.Titi 190 SR dan unit Marau 202 total pelanggan thn 2017 yaitu 9.641 SR. Saat ini jumlah pelanggan naik signifikan yaitu daerah perkotaan 11.217 SR, unit Kendawangan 1.701 SR, unit Tb.Titi 190 SR dan unit Marau 282 SR total pelanggan saat ini 13.390 SR jadi jumlah pelanggan menambah sebanyak 3.749 SR.
Yang menjadi PR kita tinggal unit Marau dan Tb.Titi selama ini biaya pegawai dan lainnya selalu disubsidi dari hasil PDAM kota, sementara utk unit Kendawangan mulai Juni 2020 sudah mampu membiayai operasional sendiri.
Sekali lagi atas peningkatan ini adalah hasil kerja sama dan kerja keras semua unsur terkait utamanya Pemerintah Daerah Kabupaten Ketapang, semoga ini semua bisa dipertahankan dan yang paling penting harus tetap ditingkatkan, semoga Ketapang Maju, PDAM Berkembang, Pegawai Sejahtera dan masyarakat menikmati akses air minum yang mudah dan aman baik dari sisi kualitas, kuantitas dan kontinyuitas.”tutupnya.
Penulis: budi