Scroll Untuk Lihat artikel
Example 360x320
Example floating
Example floating
Daerah

Protes Kuari, Warga Desa Mahawa Portal Jalan Provinsi

1412
×

Protes Kuari, Warga Desa Mahawa Portal Jalan Provinsi

Sebarkan artikel ini
Warga Desa Mahawa kecamatan tumbang titi,Ketapang mortal jalan provinsi.

Ketapang, MetroKalbar.com – Beberapa warga di Desa Mahawa Kecamatan Tumbang Titi memblokir ruas jalan provinsi. Informasi yang didapat pemblokiran itu terjadi pada, Rabu (5/5). Caranya warga melintangkan bambu diikat tali dibuat seperti portal kendaraan di tegah jalan raya.

Sehingga pengendara terutama kendaraan roda empat keatas tak bisa lewat. Kejadian ini diketahui wartawan metrokalbar.com setelah mendapat video pemortalan tersebut dari grub Whatsapp keluarga di Ketapang.

“Warga ada portal jalan provinsi di Desa Mahawa Kecamatan Tumbang Titi, hari ini,” ungkap warga tersebut yang enggan disebutkan namanya setelah memberikan video pemportalan terjadi.

Dalam video yang didapat terekam jelas aksi pemportalan jalan umum tersebut. Terlihat seorang ibu-ibu memegang tali portal yang sudah diikatkan ke bambu melintanggi jalan raya. Saat itu ada beberapa kendaraan dari dua arah berhenti karena tak bisa lewat.

Berdasarkan percakapan dalam rekaman video sang ibu mengaku sengaja melaukan aksinya. Lantaran terhadap perbaikan penimbunan pada ruas jalan tersebut menggunakan tanahnya. Namun hingga saat ini pihak terkait pembangunan jalan belum membayar tanah mereka.

“Kami menuntut hak terhadap tanah kami yang diambil untuk penimbunan jalan ini. Sejak Februari hingga sekarang belum ada seribu rupiah pun yang dibayarkan kepada kami,” ungkap perempuan yang memegang tali portal pada aksi tersebut.

Perempuan itu menegaskan tak mau ditipu meski masyarakat kecil seperti mungkin dianggap bodoh. “Mungkin kami dianggap bodoh tapi jangan tipu kami. Sekarang musim covid jadi kami butuh uang, butuh biaya, butuh makan,” ujarnya.

Beberapa warga lainnya menambahkan bahwa pengerjaan jalan tersebut meraka tak tahu dari perusahaan mana. Namun setahu mereka yang memperbaiki jalan tersebut pihak kecamatan. Pengambilan tanah mereka sudah berlangsung sejak Januari lalu.

“Janjinya akan dibayarkan tapi sampai sekarang belum ada. Jadi kami minta pertanggungjawaban terhadap hasil yang sudah ada. Jalan ini ditimbun mengambil tanah kami,” tutur seorang laki-laki menimpali keluh kesah perempuan pemegang tali portal tersebut.

Example 120x600
https://metrokalbar.com/wp-content/uploads/2023/07/image-5.png